Landing-Program SD
Belajar
Menjadi Sangat Menyenangkan
Selain menyenangkan, belajar menggunakan multimedia terbukti meningkatkan pemahaman ananda daripada model pembelajaran konvensional di kelas.
Buku pelajaran yang penuh tulisan cenderung membosankan bagi ananda, sehingga daya tahan belajar berkurang dan dapat menyebabkan ananda menjadi tertekan.
Sahabat Belajar yang Menyenangkan
Bahasa Indonesia
Matematika
IPA
IPS
Kewarganegaraan
Dahsyatnya Multimedia
Multimedia lebih mudah dipahami dibanding tulisan
Anak yang punya kesulitan belajar akan lebih mudah mencerna materi belajar multimedia, sedangkan bagi anak yang tidak kesulitan, multimedia akan membuat mereka makin menguasai materi.
Multimedia lebih mudah diingat daripada tulisan
Menurut Dale’s Cone of Experience, ketika seseorang belajar dengan diterangkan guru, setelah 3 jam hanya 25% materi akan diingat kembali dan setelah 3 hari hanya 10-20% materinya bisa diingat. Ketika belajar dengan buku teks, setelah 3 jam bisa mengingat sekitar 72% dan setelah 3 hari hanya 10% materi bisa diingat kembali. Sedangkan, ketika belajar menggunakan Multimedia (Audio-Visual), setelah 3 jam anak bisa mengingat kembali sebanyak 80% materi, dan setelah 3 hari sekitar 65% materi bisa diingat kembali.
Generasi Multimedia
Anak kita lahir di saat dunia dibanjiri dengan teknologi multimedia. Televisi, video, animasi, dan klip audio menjadi bagian dari keseharian anak kita. Buku teks yang penuh tulisan semakin ditinggalkan dan “dihindari” oleh anak kita. Sayangnya, sebagian besar materi pelajaran masih dalam bentuk buku yang penuh teks dibanding penuh gambar. Hal ini membuat anak kita cenderung menghabiskan waktunya bukan untuk mempelajari materi pembelajaran, tapi malah menonton televisi atau menjelajah dunia maya.